berdamai dg hati sukar sekali.
air mata membasuh luka.
berharap kedua telinga bisa mendengarkan, lidah terburu memaki.
ungkapan syukur terus dikumandangkan namun kepedihan tak jua hilang.
seperti apa rupa bahagia. jika memang harus berjalan seperti ini, alhamdulillah
terus ingatkan agar syukur dan terima kasih tidak hilang.
agar kepedihan ini tidak semakin menganga dan meluas. kepedihan ini adalah nikmat.
jatah 90 menit (waktu akhirat) di dunia ini sungguh menguras segala daya.
ya sudahlah, mengeluh ?
semoga di akhirat aku bisa bahagia